Massa Aksi Front Mahasiswa Jogja Gelar Unjuk Rasa Damai di DPRD DIY

Jogjakarta, serga.id – Massa aksi membawa bendera hitam bertuliskan Indonesia Gelap dengan gambar Garuda di tengah dan tulisan Gejayan Memanggil di bagian bawah dan berpakaian hitam-hitam tidak lebih dari 20 orang. Beberapa diantaranya menggunakan masker. Massa aksi sampai di Gedung DPRD DIY, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 12.30 dan membubarkan diri dengan damai pada pukul 14.05 WIB. Massa aksi ini mengatasnamakan diri sebagai Front Aliansi Mahasiswa Jogja dan menyampaikan 11 tuntutan.

Sempat terjadi dialog dengan pihak kepolisian, karena menghalangi massa aksi yang ingin masuk ke halaman DPRD DIY. Namun, tak lama kemudian mereka akhirnya bisa masuk.

Terdapat kejadian yang unik, ketika massa masuk. Rombongan bregada yang lengkap menggunakan alat musik dan seragam dari dalam DPRD DIY membunyikan musik iringan. Mereka membentuk barisan dan mempersilakan rombongan massa melewati tengah barisan itu.

Mereka sempat terhenti, beberapa orang dari rombongan aksi menolak untuk berjalan di tengah barisan. Sempat ada perdebatan dengan perwakilan dari bregada agar mau dan saling menghargai budaya Jogja.

“Kami bukan pejabat yang harus disambut, kami mau beraudiensi dengan dewan, tidak perlu seperti ini kami ini aksi damai,” ujar seseorang dalam barisan aksi.

Akhirnya musik bregada mau untuk berhenti. Massa aksi pun duduk melingkar di halaman depan dan meyampaikan orasi di kelilingi aparat TNI maupun Polri yang jumlahnya jauh melebihi massa aksi.

Perwakilan Front Mahasiswa Jogja Bergerak, Ain Dadung, mengatakan pihaknya memilih DPRD DIY yang berada di kawasan Malioboro karena di jalan ini terdapat dua tempat penting, yakni kantor DPRD DIY dan juga istana negara. “Kita menilai Malioboro sebagai satu tempat yang memiliki tekanan politik yang kuat,” katanya.

Dia menyampaikan 11 tuntutan, dua di antaranya adalah menuntut reformasi Polri dengan mencopot Kapolri Listyo Sigit, serta mencopot Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun sudah sering terjadi unjuk rasa.

“Kita patut mempertanyakan bahwa ada yang tidak bisa ditangani oleh Presiden,” kata dia.

Tuntutan yang mereka sampaikan lalu diterima oleh Ketua DPRD DIY, Nuryadi. Nuryadi turut menandatangani surat yang berisi tuntutan mahasiswa.

“Hasil ditandatangani DPRD DIY dan perwakilan fraksi. Dalam aksi sebelumnya juga ditandatangani, tetapi tidak ada tindak lanjut yang jelas. Tuntutan ini tidak hanya ditandatangani tetapi juga harus dikawal terus untuk transparansi tuntutan kita,” ucap dia.

ketua.

Ketua DPRD DIY Nuryadi mengatakan akan menandatangani surat tuntutan yang disampaikan. Kemudian ia akan meneruskan aspirasi tersebut kepada perwakilan dewan di pusat. Ia menyebut kebanggaan aksi tersebut karena tidak ditunggangi kelompok yang tidak jelas.

“Harapan saya kalian semua paham apa yang saya tandatangani, mewakili kalian semua. Mewakili 54 anggota DPRD DIY,” jelasnya.

Setelah tuntutan diterima, massa aksi membubarkan diri dengan damai, dan hal itu mendapatkan sambutan dari warga sekitar yang berada di kawasan Jalan Malioboro. (Hrs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *